Rabu, 09 Oktober 2013

PETRICHOR 1 ; The time machine to the past


Stan
rrr
Ketika hujan bercerita, tentang sahabat sahabatku, tentang halaman sekolah yang basah, tentang toko roti disebelah sekolah, tentang genangan air di jalanan, tentang pantai yang-kami-sebut-pantai-pribadi kami, tentang pasir pantai yang basah, dan tentang aroma khas hujan; Petrichor. Aku dan sahabat sahabatku adalah penikmat hujan, dan tentu saja juga pecandu aroma hujan.
Disini aku mengutip tulisan dari beberapa blog :
Petrichor adalah salah satu bau alami yang tercium saat hujan turun membasahi tanah yang kering. Istilah petrichor diciptakan dari kosakata Yunani oleh dua ilmuwan Australia, Bear dan Thomas,  pada tahun 1964 dalam jurnal ilmiahnya. Penyebabnya:
Pertama, minyak yang menguap dari tumbuhan. Tumbuhan mengeluarkan sejenis minyak yang mudah menguap yang kemudian terkumpul di berbagai permukaan, seperti misalnya bebatuan. Minyak tersebut bereaksi dengan tetesan air hujan dan dilepaskan sebagai gas ke udara. Kedua, geosmin yang dilepaskan oleh mikroba. Geosmin adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh beberapa mikroba yang hidup di tanah, air tawar, dan air laut, seperti cyanobacteria dan actinobacteria. Geosmin dilepaskan ketika mikroba mati, dan saat terkena terpaan air hujan, geosmin terangkat ke udara dan terciptalah aerosol partikel geosmin dalam udara. Geosmin juga penyebab mengapa ikan air tawar suka berbau tanah. menurut data yang pernah saya baca senyawa petrichor ini sudah ada namanya dalam senyawa kimia lho namanya adalah senyawa 2-decanone.
Selain dari senyawa tadi bau bauan khas hujan katanya juga terdapat karena pelepasan spora dari bakteri actinomycetes yang hidup didalam tanah lembap basah dan akan mati jika tanah itu kering.
Jadi jika anda mau mencium bau bauan hujan yang segar cari saja spora bakteri actinomycetes.
Petrichor berasal dari kata Yunani, yaitu petros yang berarti batu dan ichor yang berarti air. Dalam mitologi Yunani sendiri, petrichor diyakini sebagai darah atau ‘cairan’ yang mengalir dalam nadi para dewa. Sedangkan menurut sepasang peneliti dari Australia, Bear dan RG Thomas, dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul “Nature” pada tahun 1964 mengemukakan bahwa Petrichor adalah minyak yang dikeluarkan oleh beberapa jenis tanaman tertentu pada saat kering kemudian diserap oleh tanah dan bebatuan pada saat basah. Pada saat hujan turun, air membuat tanah dan bebatuan melepaskan minyak tersebut dan membaur dengan aroma/senyawa Geosmin yang merupakan aroma khas tanah sehingga menciptakan aroma baru yang disebut sebagai “Bau Hujan”.
Aku pernah membaca suatu tulisan, katanya hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk me-resonansi-kan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan“Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yg rindu”. Hujan sepertinya adalah mesin waktu .
Malam ini juga hujan. Lalu tiba-tiba pikiranku melesat ke masa masa 2 tahun yang lalu. Hujan membawaku kembali ke masa lalu. Hujan malam ini juga membawa ku pada sebuah rindu. Sepertinya malam ini hujan sengaja datang untuk menemaniku, supaya aku tidak merindu sendiri. Rindu sahabat sahabatku. Si 23 yang selalu membuatku tertawa. Banyak yang bilang bahwa hanya orang melankolis yang suka dengan hujan. Tapi, aku tidak peduli.
Beberapa orang membenci hujan, karena disangkutpautkan dengan duka, kesedihan,merusak sebuah rencana (terkecuali untuk yang ini, aku juga). Tapi selebihnya, hujan justru punya cerita cerita yang menyenangkan. Berjalan di tengah hujan, lalu merasakan guyuran hujan membasahi tubuhmu, tertawa bersama sahabat sahabat, bermain genangan hujan, apalagi jika si petrichor ini sudah tercium. Di saat hujan berhenti pun, kesan menyenangkan itu tetap ada. Berjalan diiringi aroma petrichor, suasana yang damai dan menenangkan, udara yang sejuk, tetesan sisa sisa air hujan di dedaunan, bukankah semua itu terdengar sangat mengasyikkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar